Halo Keluarga (0761) 62612 0812 4900 3900

Blog

08
Sep

Cacingan dan Stunting? Apa Hubungannya?

Halo, Sahabat Arga! Apa kabarnya, nih?

Sahabat pernah tidak mendengar kata stunting? Dikutip dari buletin stunting yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI, stunting adalah kondisi dimana balita memiliki panjang atua tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur. Atau, stunting adalah kondisi di mana terjadi gangguan pertumbuhan pada anak sehingga menyebabkan tubuhnya lebih pendek dibandingkan dengan teman-teman seusianya.

Stunting termasuk dalam maslah gizi yang kronik. Ada beberapa faktor yang menyebabkan stunting bisa terjadi, seperti kondisi sosial ekonomi, gizi ibu saat hamil, kesakitan pada bayi dan kurangnya asupan gizi pada bayi hingga usianya dua tahun. Selain itu, ternyata faktor cacingan secara tidak langsung juga ikut andil dalam mempengaruhi masa pertumbuhan si kecil.

Infeksi cacing merupakan penyakit yang terjadi karena adanya cacing yang bersarang di dalam usus manusia. Cacing yang menyerang tubuh manusia bisa berbeda-beda, sepeti cacing pita, cacing kremi, cacing tambang ataupun cacing gelang. Masing-masing cacing juga dapat menimbulkan efek yang beragam saat menginfeksi tubuh manusia.

Menurut Public Library of Science, ada dua macam dampak yang ditimbulkan dari cacingan yang menyerang anak-anak, yakni anemia dan stunting. Penyebab anemia di antaranya karena kekurangan zat gizi mikro seperti zat besi, folat, riboflavin, vitamin A, dan vitamin B12.

 

Lalu bagaimana cacingan bisa menjadi salah satu penyebab stunting pada anak?

 

Siapa saja bisa terkena infeksi cacing jika ada kontak langsung antara kulit Sahabat dengan tanah atau air kotor yang mengandung telur cacing. Setelah telur cacing menembus kulit atau termakan dan masuk ke dalam tubuh, maka telur akan bergerak masuk ke pembuluh darah dam menuju ke organ dalam tubuh Sahabat, seperti usus. Di dalam usus, telur cacing akan bereproduksi hingga menghasilkan jumlah yang sangat banyak.

Meski infeksi cacing bisa menyerang semua golongan usia, usia anak-anak yang memiliki risiko paling tinggi terserang penyakit ini. Pasalnya, anak-anak masih cenderung bermain di segala tempat, baik di lingkungan yang bersih maupun yang telah terkontaminasi berbagai bibit penyakit. Ditambah lagi dengan sistem kekebalan tubuh anak yang belum sempurna, sehingga anak-anak rentan terserang penyakit.

Cacing akan menggigit dinding usus guna menyerap berbagai nutrisi yang masuk ke dalam tubuh. Hal ini akan menyebabkan nafsu makan anak menurun sehingga lama-kelamaan anak mungkin saja akan mengalami masalah kurang gizi. Jika masalah ini tidak segera ditangani, maka bisa memengaruhi pertumbuhan fisik dan mental anak. Inilah yang akhirnya jadi penyebab stunting. Lebih jauh lagi, kondisi ini tentu akan melemahkan fungsi otak anak, meningkatkan risiko terserang penyakit infeksi hingga membuatnya tidak selincah teman-teman seusianya.

 

Bagaimana cara mencegah cacingan?

 

 

Meski infeksi cacing ini terlihat menyeramkan, Sahabat masih bisa menurunkan risikonya sebelum penyakit ini menyerang buah hati Sahabat hingga menjadi penyebab stunting. Simak cara-caranya berikut ini.

 

  • Jaga kebersihan lingkungan tempat tinggal dengan membuang sampah pada tempatnya dan memastikan drainase air limbah mengalir dengan lancar.
  • Selalu buang air besar di toilet.
  • Selalu masak daging ikan, sapi, dan makanan laut lainnya sampai matang. Hindari mengonsumsinya dalam keadaan mentah.
  • Biasakan anak untuk selalu cuci tangan dan kaki menggunakan sabun dan air bersih, sebelum dan setelah memegang sesuatu.
  • Rutin membersihkan dan memotong kuku tangan dan kaki si kecil.
  • Biasakan anak untuk selalu menggunakan alas kaki setiap hendak keluar rumah.
  • Selalu tutup makanan agar tidak dihinggapi hewan yang bisa menyebarkan kuman penyakit.
  • Minum obat cacing sesuai dosis penggunaannya.
  • Jika anak mengalami masalah kesehatan, baik ringan ataupun berat, jangan tunda untuk memeriksakannya ke dokter atau pelayanan kesehatan terkait.

Semoga bermanfaat ya Sahabat. Silahkan di share ke teman-temanmu, ya! Salam Sehat Keluarga!

Leave a Reply